Rabu, 20 Desember 2017

BAGAIMANAKAH KEADAAN DUNIA PADA ZAMAN DAJJAL?

Sulit sekali melukiskan keadaan dunia ketika Dajjal telah menebarkan fitnahnya. Dari awal sebelum kemunculannya, dunia sudah digoncang oleh fitnah kemarau dan paceklik yang menyengsarakan setiap mahluk hidup dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun. Bumi menjadi tandus, tiada tanaman yang bertahan, binatang-binatang ternak banyak yang mati dan hanya sedikit yang bertahan. Setiap manusia yang dalam hatinya ada sedikit iman, akan berpaling menyekutukan Allah SWT dan berbaiat mengakui ketuhanan Dajjal serta hanya menyisakan segilintir orang yang tetap memegang teguh syariat Allah SWT yang dibawa Muhammad SAW. Semoga Allah memasukkan kita kedalam golongan terkecil itu bila Dajjal muncul pada zaman kita ini.

Fitnah Dajjal menebar ke seluruh pelosok negeri yang dilaluinya dan menyerang umat Islam bagaikan virus yang dengan cepat menggerogoti ketahanan tubuh hingga akhirnya melumpuhkannya menjadi tidak berdaya. Perpecahan besar terjadi dikalangan umat Islam sendiri. Umat Islam yang berpegang teguh dengan keimanannya diserang oleh umat Islam yang telah berubah menjadi kaum munafik pendukung Dajjal.

Hasil gambar untuk dunia

Zaman itu bukanlah zaman dimana hati dan perasaan berkuasa, namun logika khali'ah, lacut dan sesat yang bekerja. Nurani manusia telah terbunuh bersama kesulitan hidup yang mereka hadapi dan pelita iman padam tertutup angin kemusyrikan yang menggiurkan. Rasulullah SAW bersabda :"Sesungguhnya dalam tubuh ini terdapat segumpal daging yang mengotori seluruh anggota tubuh lainnya. Apabila ia baik, maka semuanya pun menjadi baik dan apabila ia rusak, maka semuanya pun menjadi rusak. Ingatlah, itu yang disebut hati."

Hati umat Islam kala itu telah tidak berfungsi dengan baik sehingga hal itu mempengaruhi seluruh kinerja tubuh yang berimbas pada buruknya tingkah laku dan pergaulan. Cahaya iman yang tadinya samar-samar menerangi kegelapan relung, seketika padam diterjang badai dahsyat hingga menerbangkannya jauh tak tergapai. Rasulullah SAW megibaratkan kondisi kala itu dengan seseorang yang paginya beriman, sore harinya menjadi kafir.

Dikisahkan bahwa ke mana pun Dajjal menjejakkan kakinya disuatu daerah, maka sebagian besar penghuni daerah itu akan ingkar terhadap Al-Qur'an dan hadis. Kepada penduduk daerah itu ia berkata ,"Janganlah kalian takut. Kedatanganku adalah untuk menyelamatkan kalian. Lihatlah orang-orang yang menjadi pengikutku, mereka ingin aku selamatkan!" Orang-orang pun bertanya, "Siapakah engkau sebenarnya?" Dajjal menjawab, "Aku adalah Tuhan kalian yang turun ke bumi. Kalian harus menyembah dan beriman kepadaku apabila ingin selamat!"

Mendengar perkataan itu, maka kaum yang dalam hatinya tidak tersisa apa pun kecuali selemah-lemahnya iman tanpa berpikir panjang menyatakan keimanan dan kesetiaannya kepada Dajjal. Sedangkan bagi orang yang masih teguh dengan iman di hati, maka Dajjal mengancam mereka seraya berkata "Apabila kalian tidak menyatakan beriman kepadaku, maka besok kalian akan mendapati kesengsaraan berupa nerakaku."

Ketika siang berganti gelapnya malam dan orang-orang yang beriman tertidur dalam keteguhan hati yang masih tersisa, Dajjal datang dan menampakkan fitnahnya berupa sihir yang dilarang oleh Allah SWT. Ketika mereka terbangun, mereka mendapati harta benda yang dimilikinya menjadi musnah tak tersisa apapun, binatang ternak yang setiap hari digembalakan sebagai penghasil daging dan susu menjadi mati tanpa sebab, perkebunan yang menghasilkan beras dan gandum sebagai makanan pokok sehari-hari menjadi hangus terbakar dan sungai-sungai yang mengalirkan air untuk minum, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya menjadi kering tak bersisa air setetes pun di dalamnya.

Sebagian orang yang mendapati dirinya menjadi miskin dalam semalam, menghadap para pengikut Dajjal guna mengadukan apa yang tengah menimpa mereka. Dengan kesombongan yang berasal dari rajanya yang dilaknat oleh seluruh alam, para pengikut Dajjal berkata, "Itulah kekuasaan tuhan kami, Dajjal. Apabila kalian beriman dan menyembahnya maka kalian akan mendapat kenikmatan dan kebahagiaan, namun apabila kalian mengingkarinya maka tuhan kami Dajjal akan memberikan kesengsaraan yang pedih."

Demikianlah, Bagaimana umat Islam yang tadinya masih teguh dengan kepercayaannya, sekarang berbalik menjadi ingkar hanya karena tidak kuasa mendapati dirinya menjadi miskin. Sungguh harta benda menjadi prioritas utama yang tidak bisa digantikan oleh kepentingan apa pun, termasuk iman Kebahagiaan sesaat di dunia telah membuat hati mereka buta hingga tidak bisa membedakan antar perkara yang haq berbalut keprihatinan dengan perkara bathil berselimut kenikmatan sesat yang sesungguhnya tak berarti dimata Allah SWT. Sehingga dalam semalam, mereka melepaskan iman yang sebelumnya telah dipegang teguh dalam hampir seluruh kehidupan. Rasulullah SAW bersabda, "Segeralah kalian berbuat kebaikan karena akan datang fitnah yang bagaikan malam gelap. Saat itu, seorang yang beriman pada pagi hari dan menjadi kafir pada sore harinya. Ia menjual agamanya dengan harta benda duniawi." (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:
Write komentar