Diantara tanda-tanda paling jelas dan terbesar yang menunjukkan telah dekatnya hari kiamat ialah terbitnya matahari dari arah barat. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga matahari terbit dari arah barat. Ketika matahari terbit, maka seluruh manusia yang melihatnya, seketika beriman seluruhnya. Maka itulah saat ketika iman seseorang tidak lagi bermanfaat bagi dirinya yang belum beriman sebelum itu atau belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya."
https://goo.gl/images/kxFQuc
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Benarkah matahari terbit dari barat atau itu hanya sebuah kiasan? Bisa jadi pernyataan Rasulullah Saw. tentang pertanda itu merupakan kiasan dari tren pergaulan zaman akhir dimana matahari terbit dari barat bisa diartikan dengan siang berubah menjadi malam. Maksudnya orang-orang lebih suka hidup, baik bekerja atau berbuat apa pun di malam hari, sedangkan pada siang harinya mereka pergunakan untuk tidur atau istirahat. Kehidupan malam juga identik dengan kejahatan, pemuasan hawa nafsu, diskotik, minuman keras, perjudian dan segala hal yang berbau maksiat. Lantas apakah tidak mungkin jika pertanda itu memang hakiki atau matahari memang benar-benar terbit dari arah barat?
Ketika kita menggunakan logika dalam memikirkan pertanda hari kiamat ini, mungkin kita akan berkeyakinan bahwa hal demikian tidak akan terjadi dengan mempertimbangkan pengaruh gaya gravitasi dan berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu alam. Hal demikian mungkin saja, bila arah pergerakan dan perputaran bumi menjadi terbalik, yakni dari arah timur ke barat berubah menjadi dari arah barat ke timur. Namun itu akan berakibat fatal bagi ekosistem bumi, karena perubahan putaran itu dapat mengakibatkan gempa dan tsunami yang dahsyat. Sedangkan didalam hadis tidak disebutkan bencana ini, bahkan tersirat bahwa setelah kejadian terbitnya matahari dari arah barat, umat manusia dalam keadaan baik-baik saja meski mereka merasa ketakutan dan segera menyatakan beriman kepada Allah Swt.
Tapi, apa yang tidak mungkin jika itu sudah menjadi ketentuan Allah Swt? Dalam menanggapi hal ini, ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab matahari bertindak tidak biasanya. Pertama, cenderung menghubungkannya dengan pertanda hari kiamat yang lain, yakni munculnya komet atau bintang berekor. Ketika ada sebuah komet besar yang bergerak terlalu dekat dengan suatu planet, maka pengaruh gravitasi komet sedikit banyak akan berpengaruh terhadap gravitasi planet tersebut. Sehingga dimungkinkan dapat berakibat berubahnya gaya gravitasi planet dan mengubah jalur lintas planet yang bisa ditempuh dalam mengelilingi matahari.
Bisa jadi, itulah yang terjadi pada bumi waktu itu sehingga mengakibatkan waktu malam akan terasa lebih lama dari waktu siang ataupun sebaliknya. Pertanda inilah yang mengiringi peristiwa terbenamnya matahari dari arah barat, yakni waktu malam terasa 3x lipat lebih lama daripada malam-malam biasanya. Rasulullah Saw bersabda : "Sungguh akan datang kepada manusia suatu malam yang sama lamanya dengan 3 malam kalian ini. Apabila peristiwa itu terjadi maka ia akan diketahui oleh orang-orang yang sedang berbuat amal sunnah, Dimana apabila salah seorang mereka membaca satu dari hizib dari Al-Qur'an kemudian ia tidur, dan ketika mereka melakukan itu, maka orang-orang saling berteriak, ada apa ini? Maka mereka lari berlindung ke masjid-masjid dan tiba-tiba mereka melihat matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya, sehingga apabila ia telah sampai tengah langit ia pun kembali."
Kedua, bukan bumi yang berubah perputaran atau pergerakannya, melainkan matahari. Bisa jadi, itu akibat fatal dari proses evolusi matahari. Rasulullah Saw bersabda :"Tahukah kalian, kemana perginya matahari pada waktu itu?" Para sahabat menjawab :"Allah Swt, dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Rasul bersabda : "Sesungguhnya matahari ini terus berjalan hingga sampai di tempat mentapnya dibawah 'Arsy, lalu bersujud. Maka tak henti-hentinya ia berbuat demikian hingga dikatakan kepadanya, 'bangkitlah dan kembalilah darimana engkau datang tadi.' Lalu ia kembali dan terbit lagi dari tempat terbitnya. Kemudian ia berjalan hingga sampai ditempat menetapnya dibawah "Arsy, lalu bersujud maka tak henti-hentinya ia berbuat demikian hingga dikatakan kepadanya, 'bangkitlah dan kembalilah cdarimana engkau datang tadi.' Lalu ia kembali dan terbit lagi dari tempat terbitnya. Lalu ia berjalan dengan tanpa ada seorang pun yang mengingkarinya hingga sampai ditempat mentapnya dibawah 'Arsy. Lalu dikatakan kepadanya, 'bangkitlah dan terbitlah dari tempat tenggelammu.' Lalu ia terbit dari tempat tenggelamnya. Rasulullah Saw bersabda :"Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Yaitu ketika iman seseorang tidak bermanfaat bagi dirinya yang belum beriman sebelum itu atau belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya."
Wallahu 'alam
Tidak ada komentar:
Write komentar